“ Adanya keputihan yang terjadi terus-menerus mungkin jelmaan tanda adanya kelainan pada sistem reproduksi. Hal ini merupakan kondisi yang sebaiknya tidak dianggap sepele dan perlu ditangani dengan serius. Contohnya adalah vaginosis bakterial, chlamydia, atau kencing nanah. Oleh sebab itu, pemeriksaan oleh dokter dianjurkan untuk mengetahui penyebab keputihan berlebih dan cara mengatasinya.”
Banyak wanita merasa risih bahkan jadi gugup ketika mesti menghadapi keputihan. Terlebih lagi, bila keputihan berlebih yang mesti dihadapi. Para wanita biasanya tidak asing dengan keluhan pada vagina ini. Keputihan terjadi ketika lendir atau cairan mengalir dari vagina.
Sebenarnya, keputihan menjadi cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan melembapkan organ ini tersebut. Saat seorang wanita mengalami keputihan, maka cairan yang diproduksi oleh kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan bakteri. Proses ini yang melindungi vagina dari infeksi. Lalu, bagaimana mengatasi keputihan berlebih?|Pada dasarnya, keputihan menjadi cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan melembapkan organ ini. Ketika seorang wanita mengalami keputihan, cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel-sel mati dan bakteri. Proses ini memainkan peran dalam melindungi vagina dari infeksi. Jadi, bagaimana mengatasi keputihan berlebih?}
Perawatan mandiri seringkali menjadi pilihan utama bagi banyak orang dalam menjaga kesehatan mereka. Mulai dari pola makan sehat, olahraga teratur, hingga menjaga kebersihan diri dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan. Di sisi lain, konsultasi dengan dokter juga penting untuk mendapatkan panduan khusus dan diagnosis yang akurat. Kombinasi perawatan mandiri dan bimbingan profesional dokter dapat membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan secara holistik.
Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa kamu coba untuk mengatasi keputihan berlebih. Nah, berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan:
Jaga bagian genital tetap kering dan bersih.
Hindari menggunakan produk pembersih alat kelamin wanita yang menyebabkan pengubahan keasaman dan keseimbangan bakteri vagina. Tanyakan pada dokter produk yang tepat.
Jauhi penggunaan semprotan higienis, wewangian, atau bedak di bagian genital.
Pertimbangkan untuk mengonsumsi yoghurt atau suplemen yang mengandung Lactobacillus.
Kenakan celana berbahan katun dan hindari celana dalam yang terlalu ketat.
Setelah berkemih, bersihkan vagina dari depan ke belakang, agar bakteri tidak masuk ke dalam vagina.
Kompres dingin dapat digunakan untuk meredakan gatal dan pembengkakan.
Merendam tubuh dengan air hangat dapat membantu meringankan gejala. Pastikan untuk mengeringkannya dengan baik setelahnya.
Disarankan jangan menggunakan panty liner. Jika tetap ingin menggunakan panty liner, pilih yang tidak mengandung pengharum dan tidak digunakan selama lebih dari 4–6 jam.
Hindari hubungan seksual terlebih dahulu.
Bila keputihan abnormal berlangsung lebih dari seminggu, apalagi disertai dengan luka, gatal, pembengkakan, segeralah temui dokter.
Kenali Ciri-cirinya, Abnormal atau Tidak?
Sebenarnya, membedakan antara keputihan yang normal dan tidak sulit dilakukan. Ciri-ciri keputihan dapat diamati dengan teliti. Nah, berikut adalah ciri-ciri keputihan yang perlu diperhatikan:
Keputihan normal
- Tidak berbau kuat, amis, anyir, atau busuk.
- Warnanya bening atau putih susu jernih.
- Teksturnya licin dan lengket, bisa encer, atau kental.
- Muncul cukup banyak dengan tekstur licin dan basah, biasanya beberapa hari di antara siklus haid atau selama ovulasi.
Keputihan abnormal
- Cairannya kental dan berbau busuk.
- Muncul rasa panas pada vagina.
- Timbul rasa gatal di sekitar vagina.
- Keluar cairan berlebihan, seperti menstruasi.
- Warnanya kuning, atau bisa hijau, cokelat, dan disertai darah.
- Keluar cairannya berlebihan seperti menstruasi.
Nah, jika keputihan berlebihan ditandai dengan gejala keputihan abnormal di atas, segera temui dokter. Tujuannya untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Awas, Tandai Penyakit Reproduksi
Keputihan biasa yang dialami wanita terbilang normal. Kondisi ini bisa dipicu oleh kondisi seperti sedang menyusui, rangsangan seksual, atau stres. Bagaimana dengan keputihan tidak normal yang terus terjadi? Keputihan berlebihan yang abnormal bisa menjadi gejala dari sebuah penyakit reproduksi.
Menurut National Health Service UK, keputihan abnormal bisa menandai penyakit-penyakit tertentu, contohnya:
- Vaginosis bakterial.
- Trikomoniasis (penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit).
- Chlamydia (penyakit menular seksual akibat infeksi bakteri).
- Kencing nanah atau gonore.
- Herpes kelamin.
Tuh, tidak main-main bukan penyakit yang bisa ditandai oleh keputihan abnormal? Oleh sebab itu, bila keputihan abnormal sering terjadi dan tidak kunjung membaik, segeralah periksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
CRYSTAL X Bantu atasi Masalah Kewanitaan
Konsultasi Produk 0857 1651 9561